Bulan puasa
adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini semua yang kita lakukan mendapat
pahala yang sangat besar. Hal ini pula yang mendorong saya sebagai seorang ibu
untuk tetap memberikan ASI pada anak-anak saya saat masih bayi pada bulan puasa. Saya tidak ingin kehilangan berkah Ramadhan,
sehingga saya tetap puasa sambil menyusui.
Banyak yang
bertanya pada saya, bagaimana saya bisa menjalankan puasa sambil menyusui ASI
eksklusif pada anak saya? Padahal saya juga adalah ibu bekerja yang harus sekaligus
memerah ASI untuk konsumsi anak saya selama saya bekerja? Berikut ini akan saya
bagikan tips-tips yang saya lakukan.
CAIRAN
Kunci utama
sebenarnya adalah pada jumlah cairan yang kita konsumsi. Saya benar-benar
memperhatikan cairan yang saya minum minimal 2 liter per hari. Hal ini karena produksi ASI memang tergantung
pada jumlah air minum yang kita konsumsi.
Cairan yang
kita minum, haruslah cairan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Saya menganjurkan untuk konsumsi air minum
AQUA. Kenapa AQUA ? Karena AQUA berasal dari mata air pegunungan yang masih murni. Air yang murni akan membuat
ASI kita menjadi lebih berkualitas.
Pada saat
bulan puasa, waktu kita untuk diperbolehkan menikmati makanan dan minuman hanya
pada saat berbuka hingga waktu sahur saja. Agar jumlah cairan yang kita
konsumsi memenuhi 2 liter per hari atau 8 gelas air, maka kita bisa menerapkan program
2+4+2. Program ini memudahkan kita untuk
mengatur jumlah air yang kita konsumsi selama bulan puasa.
Penerapan dari
program ini adalah sebagai berikut:
minum 2 gelas AQUA pada waktu
berbuka puasa. Setelah minum kita dapat melaksanakan Sholat Maghrib.
Selanjutnya kita dapat makan makanan utama. Setelah makan, kita minum lagi 2 gelas AQUA. Kemudian kita dapat
melaksanakan Sholat Terawih. Setelah Sholat Terawih kita minum 2 gelas AQUA sebelum tidur. Selanjutnya
kita bangun untuk makan Sahur. Setelah makan Sahur kita minum lagi 2 gelas AQUA. Dengan demikian kita dapat memenuhi aturan
minum 8 gelas sehari dengan mudah.
Selain air
minum AQUA, cairan yang kita konsumsi dapat ditambah dengan air sayur.
Perbanyaklah kuah saat makan sayur. Kuah dari sayur-sayuran hijau, seperti Daun
Katuk, Kacang Panjang, Bayam dan lain sebagainya, terbukti dapat membuat ASI
kita menjadi lebih segar dan banyak produksinya .
Apabila ada
yang biasa minum susu, dapat juga menambah cairan dengan minum susu, baik itu
susu khusus untuk ibu menyusui ataupun susu segar. Minum susu cukup 1 gelas
saja dalam sehari.
PROTEIN HEWANI
Produksi ASI
yang banyak, harus diimbangi dengan kualitas kekentalan ASI. Hal ini karena ASI
yang banyak saja, tapi encer akan membuat bayi cepat merasa lapar kembali. Oleh karena itu kita harus mengusahakan ASI
yang kita hasilkan juga banyak dan
kental.
Protein yang
paling bagus adalah yang berasal dari protein hewani, khususnya daging sapi. Oleh
karena itu perbanyaklah konsumsi daging sapi pada saat berbuka maupun saat
sahur. Pilihlah daging sapi bagian Has
dalam, yaitu daging sapi yang tidak banyak mengandung lemak. Konsumsi daging
yang dianjurkan dalam sekali makan adalah 50-100 gram. Aneka variasi olahan
daging sapi dapat kita coba, seperti Bistik, Rendang, Rawon, atau dengan
memasukkan daging sapi ke dalam sayur atau sup yang kita masak.
KACANG-KACANGAN
Mengkonsumsi
kacang-kacangan juga bisa membuat ASI kita menjadi kental. Lebih baik konsumsi kacang rebus, jangan
kacang tanah goreng. Terlalu banyak makan
gorengan saat bulan puasa akan
membuat tenggorokan kita terganggu. Selain itu kacang tanah yang digoreng tinggi
lemak jenuh. Penyerapan minyak oleh kacang cukup tinggi. Hal ini akan
meningkatkan simpanan lemak dalam tubuh kita, sehingga menyebabkan kegemukan.
Selain kacang
tanah, jenis kacang-kacangan yang direkomendasikan adalah kacang hijau. Asam
amino esensial dalam kacang hijau akan membuat ASI menjadi lebih kental dan
berkualitas. Saya sering membuat bubur kacang hijau untuk camilan berbuka
keluarga saya, minimal sekali dalam seminggu. Biasanya setelah suami dan anak tertua saya
mendapatkan jatahnya, maka sisa bubur kacang hijau akan saya habiskan semua. Lumayan, setelah itu kalau diperah maka ASI
akan mengucur dengan deras dan kental.
SAYURAN
Sudah banyak orang tahu kalau
Sayur Daun Katuk adalah sayur andalan
ibu menyusui. Bahkan sudah ada suplemen menyusui yang terbuat dari Sayur Katuk. Untuk
membuat produksi ASI banyak, selain Daun
Katuk, sayuran yang sering saya makan adalah Sayur Pare.
Walaupun Pare rasanya pahit, tapi
terbukti dapat meningkatkan produksi ASI. Apabila saya makan semangkok Sayur
Pare, maka ASI saya akan mengucur dengan deras. Selain itu ada banyak manfaat
Pare, seperti untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus.
TIPS MEMERAH ASI
Selain
mengatur konsumsi minuman dan makanan agar produksi ASI dapat berlimpah dan berkualitas, yang
juga harus diperhatikan adalah teknik menyusui dan memerah ASI pada saat bulan
puasa. Hal ini terutama bagi ibu bekerja yang sekaligus harus tetap memerah ASI
untuk persediaan bayinya saat ditinggal bekerja.
Teknik yang saya lakukan adalah memberikan hanya
sebelah payudara saja untuk disusu bayi. Payudara yang sebelah lagi untuk persiapan diperah. Hal ini agar persediaan ASI
pada sebelah payudara yang akan diperah masih cukup banyak.
|
Simpanan ASI perahku |
Malam hari,
saat bayi ingin nyusu saya berikan payudara yang kanan saja. Sehabis sahur,
payudara yang kiri saya perah. Pulang kerja saat bayi ingin nyusu saya berikan
payudara yang kiri, sehabis makan buka puasa payudara yang kanan saya perah. Dengan
teknik ini saya masih bisa memerah 100-150 ml ASI dalam sekali perah.
Waktu memerah
ASI memang saya atur hanya pada saat sahur dan buka puasa. Tujuannya adalah
agar setelah memerah, saya masih bisa minum air. Dengan demikian dapat
memulihkan cadangan air untuk memproduksi ASI.
Untuk air putih yang saya minum, saya tetap mempercayakan pada AQUA dari Danone, dibanding air minum kemasan merk lainnya. Hal ini karena AQUA merupakan produk air minum kemasan yang pertama di Indonesia dan sudah terjamin keaslian dan keamanannya. Apabila memenuhi aturan program 2+4+2 (2 gelas AQUA buka puasa, 4 gelas AQUA setelah makan buka dengan nasi dan sebelum tidur, serta 2 gelas AQUA setelah makan sahur) maka proses Rehidrasi, yaitu pemulihan kembali cadangan air di dalam tubuh, terutama untuk memproduksi ASI akan cepat terpenuhi.
Pada anak
pertama saya memerah ASI menggunakan
tangan, bila tertarik dapat dibaca
artikel
Cara Memerah ASI Menggunakan Tangan, sedangkan pada anak kedua saya coba memakai pompa ASI manual.
RILEKS DAN GEMBIRA
Satu lagi hal penting adalah kita harus selalu rileks
dan gembira dalam menjalani semuanya, Jangan merasa tertekan dan terpaksa. Apalagi kalau kita sudah
berniat puasa sambil menyusui. Jadi anggap menyusui adalah merupakan bagian
dari ibadah selama bulan puasa. Insyaallah dengan kita puasa sambil menyusui
bayi kita akan lebih mendapat berkah, karena ibunya melakukan 2 perjuangan,
yaitu perjuangan menahan hawa nafsu dan perjuangan untuk mengusahakan ASI yang
cukup untuk dirinya.
Demikian
pengalamannya saya selama berpuasa sambil menyusui. Saat ini kedua gadis cilik saya yang keduanya
lulus ASI eksklusif, termasuk ASI eksklusif saat berpuasa Alhamdulillah sudah berumur 5 dan 2 tahun.
Keduanya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
|
Kedua Gadis Mungilku: Shifa dan Zaza |
Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi ibu-ibu cantik
di seluruh Indonesia yang ingin memberikan kasih sayang terbaik untuk bayinya. Tetap SEMANGAT!