Tahukan anda bahwa
sebenarnya buang air dengan menggunakan Toilet jongkok itu lebih sehat ?
Saat ini kalau punya Toilet
jongkok dianggap kampungan dan tidak modern. Makanya sekarang beramai-ramai
orang merubah jenis Toiletnya dari Toilet jongkok menjadi Toilet duduk,
terutama bila mereka sudah meningkat status sosialnya. Di mal-mal, restoren
atau Hotel-hotel berbintang, sebagian besar hanya menyediakan Toilet duduk untuk pelanggannya. Hal ini karena dianggap
Toilet duduk lebih berkelas dibanding Toilet Jongkok.
Berdasarkan sumber
dari Detikhealth.com, ternyata posisi jongkok merupakan posisi yang paling
tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar.
Jangan protes dulu ya
bagi yang tidak setuju, baca nih keterangannya.
Posisi ideal
untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan
cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra-abdomen
meningkat,sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses,
Ketika Anda buang air
besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan
feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian.
Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna
sehingga memudahkan proses pengeluaran feses.
Sedangkan dengan Toilet
duduk dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan sebab tubuh
butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok
tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya
dan feses pun terdorong.
Ada sebuah penelitian dilakukan oleh Dr. Dov Sikirov dan diterbitkan dalam journal Digestive Diseases
and Sciences tentang penggunaan Toilet.
Dalam penelitiannya dia menyuruh
respondennya untuk mencoba buang air
besar dengan tiga posisi berbeda. Posisi ini diteliti untuk melihat kesulitan
dalam buang air besar.
Posisi
pertama adalah buang air besar di toilet
duduk setinggi 16 inci, duduk di toilet setinggi 12 inci, dan jongkok di atas
wadah plastik. Setiap responden juga diminta mencatat waktu mereka buang air
besar dan diukur apa kesulitannya dalam empat titik skala.
Hasil studi menunjukkan, saat posisi
seseorang jongkok, ia membutuhkan 51 detik untuk memindahkan perutnya.
Sedangkan saat posisi duduk di toilet lebih tinggi, orang membutuhkan 130 detik
untuk memindahkan perut. Selain itu, orang yang buang air besar dengan jongkok
merasa lebih nyaman dan lebih mudah.
Ada sebuah peneliti lain yang dilakukan
oleh para peneliti Jepang. Mereka
meneliti cairan yang dilepaskan dari dubur baik dalam posisi duduk atau
jongkok. Dari rekaman video sinar x terungkap, sudut anorektal yang terbentuk
mulai dari dalam anus naik dari 100 menjadi 126 derajat ketika responden pindah
posisi dari duduk ke jongkok. Peneliti mengamati kemungkinan terjadinya
pengurangan keinginan mengejan saat jongkok.
Ternyata mengejan saat buang air besar
erat kaitannya dengan terjadinya wasir. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di
bagian dubur bengkak, sementara tekanan saat mengejan akan menyebabkan pembuluh
darah semakin membesar.
Wasir bisa disebabkan mengejan saat
buang air besar, sembelit, duduk dalam waktu lama, infeksi dubur, atau penyakit
seperti sirosis hati. Penyakit ini bisa terjadi secara internal maupun
ekternal. Gejalanya seperti gatal-gatal pada dubur, rasa sakit dan nyeri
seputar dubur, terdapat darah merah pada tinja, nyeri saat buang air besar
serta muncul benjolan keras di sekitar dubur.
Beberapa pengamatan menunjukkan bahwa di
negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar
prevalensi penyakit sembelit, wasair dan radang usus buntu rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang
terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat.
Ada alternatif untuk
yang Toiletnya sudah kadung memakai Toilet duduk, yaitu, pakailah pijakan kaki
saat duduk, sehingga posisi lutut dan kaki tidak berbentuk 90o tapi
membentuk sudut yang lebih kecil, sehingga mengurangi aktifitas mengejan dan
mempercepat proses pemindahan perut.
Tapi hati-hati lho,
tidak disarankan jongkok di Toilet duduk karena dapat menyebabkan terpeleset atau Toilet tersebut pecah sehingga
kita mengalami luka.Ada tu beritanya seorang gadis hampir terbelah badannya akibat jongkok di atas toilet duduk dan toiletnya itu pecah. Tapi saya tidak sampai hati menshare gambarnya karena lukanya sangat parah dan ngeri.
Pada akhirnya semua
dikembalikan pada masing-masing orang.
Posisi duduk atau nongkrong saat Buang
Air Besar itu pilihan masing-masing
orang berdasarkan kenyamanannya dan pilihan atas kesehatannya. ***
0 komentar:
Posting Komentar