Kenapa anak intoleransi susu sapi? Berikut penjelasannya kenapa anak intoleransi susu sapi. Pada usia bayi dan anak-anak umumnya enzim laktase cukup tinggi untuk mencerna laktosa. Laktase adalah enzim dalam saluran pencernaan yang berfungsi untuk menghidrolisis laktosa, yaitu salah satu jenis karbohidrat yang banyak terdapat dalam susu. Laktosa hanya dapat diserap oleh usus setelah diolah menjadi glukosa dan galaktosa ( keduanya adalah monosakarida ), sebab hanya bentuk gula monosakarida yang dapat diserap oleh usus.
Untuk
mengubah disakarida ( seperti laktosa ) menjadi monosakarida, diperlukan
aktivitas enzim disakaridase ( laktase ). Dalam keadaan-keadaan tertentu
aktivitas laktase berkurang atau tidak ada sama sekali, sehingga pencernaan
laktosa terganggu. Laktosa yang tidak dicerna hingga tidak diserap oleh usus
akan melaju terus ke usus besar oleh adanya gerakan usus. Dalam liang usus
besar laktosa akan diubah oleh kuman-kuman penghuni usus besar menjadi menjadi
gas, zat asam dan sebagainya. Keadaan demikian menyebabkan gejala sakit perut,
kembung, diare, dan dapat berlangsung seumur hidup tiap kali minum susu bila
tubuh dilahirkan dengan keadaan kelainan metabolic, yaitu tidak dapat membuat
laktase. Diperkirakan 60-100 % bangsa kulit berwarna dan 0 – 35 % kulit putih
mempunyai aktivitas laktase yang rendah.
Pengaruh defisiensi ( kekurangan ) laktase bervariasi, ada kalanya tidak timbul gejala, tetapi yang sering adalah perut kembung, kram atau diare setelah beberapa jam minum susu. Hal ini membuat anak mengalami intoleransi susu sapi.
Pengukuran aktivitas enzim untuk mendeteksi defisiensi laktase
dapat dilakukan dengan biopsi usus kecil. Aktivitas laktase rendah bila
besarannya kurang dari dua unit per gram mukosa yang berasal dari usus kecil.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan uji toleransi karbohidrat. Pada anak
diberikan laktosa sebanyak 2 gram tiap kg berat badan, jumlah laktosa tersebut
dilarutkan dalam air dan diminumkan sekaligus. Pada kenaikan gula darah kurang
dari 20 mg% , hasilnya dianggap tidak normal. Tapi metode ini punya kelemahan,
pemberian laktosa sebanyak ini tidak realistis, lagipula bila tes tersebut
dilakukan pada anak yang sedang menimbulkan diare malah akan menimbulkan
bahaya.
Tes
yang paling populer adalah Hidrogen Breath Test , dimana dapat menentukan
jumlah laktosa yang tidak diserap. Jumlah yang tidak diserap ini akan diragikan
oleh kuman di usus dan menghasilkan hydrogen yang diserap dan dikeluarkan
melalui nafas. Hawa yang dikeluarkan melalui pernafasan dikumpulkan pada permulaan
tes dan 2 jam setelah anak mendapat laktosa sebanyak 2 gram tiap kilogram berat
badan. Analisis hydrogen ditentukan dengan alat gas liquid chromatrography.
Oleh beberapa penyelidik tes ini dianggap yang paling sensitive, murah dan
noninvasif. Berikut ya, penjelasan kenapa anak intoleransi susu sapi, serta tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi intoleransi susu sapi pada anak.
0 komentar:
Posting Komentar