Minggu, 03 Juli 2022

Kenapa Anak Intoleransi Susu Sapi?



 Kenapa anak intoleransi susu sapi? Berikut penjelasannya kenapa anak intoleransi susu sapi. Pada usia bayi dan anak-anak umumnya enzim laktase cukup tinggi untuk mencerna laktosa. Laktase adalah enzim dalam saluran pencernaan yang berfungsi untuk menghidrolisis laktosa, yaitu salah satu jenis karbohidrat yang banyak terdapat dalam susu. Laktosa hanya dapat diserap oleh usus setelah diolah menjadi glukosa dan galaktosa ( keduanya adalah monosakarida ), sebab hanya bentuk gula monosakarida yang dapat diserap oleh usus.

Untuk mengubah disakarida ( seperti laktosa ) menjadi monosakarida, diperlukan aktivitas enzim disakaridase ( laktase ). Dalam keadaan-keadaan tertentu aktivitas laktase berkurang atau tidak ada sama sekali, sehingga pencernaan laktosa terganggu. Laktosa yang tidak dicerna hingga tidak diserap oleh usus akan melaju terus ke usus besar oleh adanya gerakan usus. Dalam liang usus besar laktosa akan diubah oleh kuman-kuman penghuni usus besar menjadi menjadi gas, zat asam dan sebagainya. Keadaan demikian menyebabkan gejala sakit perut, kembung, diare, dan dapat berlangsung seumur hidup tiap kali minum susu bila tubuh dilahirkan dengan keadaan kelainan metabolic, yaitu tidak dapat membuat laktase. Diperkirakan 60-100 % bangsa kulit berwarna dan 0 – 35 % kulit putih mempunyai aktivitas laktase yang rendah.



Pengaruh defisiensi ( kekurangan ) laktase bervariasi, ada kalanya tidak timbul gejala, tetapi yang sering adalah perut kembung, kram atau diare setelah beberapa jam minum susu. Hal ini membuat anak mengalami intoleransi susu sapi.

 Pengukuran aktivitas enzim untuk mendeteksi defisiensi laktase dapat dilakukan dengan biopsi usus kecil. Aktivitas laktase rendah bila besarannya kurang dari dua unit per gram mukosa yang berasal dari usus kecil. Cara lainnya adalah dengan menggunakan uji toleransi karbohidrat. Pada anak diberikan laktosa sebanyak 2 gram tiap kg berat badan, jumlah laktosa tersebut dilarutkan dalam air dan diminumkan sekaligus. Pada kenaikan gula darah kurang dari 20 mg% , hasilnya dianggap tidak normal. Tapi metode ini punya kelemahan, pemberian laktosa sebanyak ini tidak realistis, lagipula bila tes tersebut dilakukan pada anak yang sedang menimbulkan diare malah akan menimbulkan bahaya.

Tes yang paling populer adalah Hidrogen Breath Test , dimana dapat menentukan jumlah laktosa yang tidak diserap. Jumlah yang tidak diserap ini akan diragikan oleh kuman di usus dan menghasilkan hydrogen yang diserap dan dikeluarkan melalui nafas. Hawa yang dikeluarkan melalui pernafasan dikumpulkan pada permulaan tes dan 2 jam setelah anak mendapat laktosa sebanyak 2 gram tiap kilogram berat badan. Analisis hydrogen ditentukan dengan alat gas liquid chromatrography. Oleh beberapa penyelidik tes ini dianggap yang paling sensitive, murah dan noninvasif. Berikut ya, penjelasan kenapa anak intoleransi susu sapi, serta tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi intoleransi susu sapi pada anak. 

0 komentar:

Posting Komentar