Ada berbagai macam aliran vegetarian, seperti Vegan yang hanya makan sayuran, Lactovegetarian yang memperbolehkan minum susu, ovovegetarian boleh makan telur dan Semivegetarian yang memperbolehkan makan daging ayam.
Secara umum menjadi vegetarian akan memperkecil kemungkinan terserang penyakit degeneratif. Lemak hewani mengandung sangat banyak lemak jenuh. Jenis lemak ini mengandung banyak kolesterol yang dapat mengendap pada dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi keras dan menyempit disebut arteriosklerosis, akibatnya pasokan darah berkurang.
Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah
jantung, maka suplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung akan berkurang dan
akhirnya terjadilah penyakit jantung koroner. Bila penyumbatan terjadi di otak,
maka akan terjadi perdarahan dalam otak yang disebut stroke. Dalam buah dan
sayuran banyak mengandung serat. Konsumsi tinggi serat akan mengeliminasi
kecenderungan meningkatnya kadar kolesterol darah. Hal ini karena serat makanan
mampu mengikat asam dan garam empedu, berarti serat mencegah penyerapan lemak
oleh usus kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, serat membantu
mengurangi kadar kolestrol dalam darah. Serat larut air menurunkan kadar
kolesterol darah lebih dari 5%. Ini pulalah yang membuat penganut vegetarian
menjadi tidak mudah terkena penyakit kardiovaskuler dan arteriosklerosis.
Kelebihan
lain, serat mempercepat waktu tinggal (transit time) sisa makanan dalam usus
besar. Akibatnya zat-zat racun tidak sempat terserap ulang oleh dinding usus,
lantaran sudah lebih dulu terbuang bersama feses. Mekanisme ini membuat kaum
vegetarian dijauhkan dari kemungkinan terserang kanker usus. Selain itu kaum
vegetarian umumnya tidak mudah menjadi gendut dan punya status kesehatan yang
baik. Serat yang bersifat banyak makan tempat (bulky) membuat cepat kenyang
sebelum makan terlalu banyak.
Tapi
disamping beberapa kelebihan diatas, kekurangannya juga bukan tidak ada. Vegan,
terlebih Fruktarian mempunyai resiko terkena defisiensi vitamin B12 karena
vitamin ini banyak terdapat dalam daging, telur, ikan dan produk susu, dimana
vitamin ini adalah merupakan faktor pembentuk sel darah merah Ancamannya adalah
terkena Anemia Macrocytic megaloblastic yaitu sum-sum tulang tidak dapat
memproduksi sel-sel darah merah dengan normal sehingga daya angkut hemoglobin
terbatas . Selain itu, zat besi yang terdapat dalam tanaman penyerapannya akan
kurang efektif apabila dalam penyantapannya tidak dibarengi dengan daging atau
ikan sebagai penyusun hemoglobin dan mioglobin. Hal ini akan memperparah
kondisi anemia yang terjadi. Penganut Vegan juga bisa menderita kekurangan
kalsium karena kalsium juga banyak terdapat dalam daging, ikan dan hasil
olahannya, yang berakibat rapuhnya tulang dan gigi sehingga timbul Osteoporosis
dini.
Sedangkan
Lactovegetarian dan Ovovegetarian agak lumayan, walaupun mereka juga terkena
dampak defisiensi Fe dan Ca tapi tidak separah Vegan dan Fruktarian. Hal ini
karena mereka masih mengkonsumsi produk hewani. Kalau begitu bagaimana dengan
Semivegetarian ? Golongan inipun tidak boleh berbangga dulu. Biarpun mereka
beruntung karena boleh tetap mengkonsumsi daging, tapi kalau tidak bisa
membatasi diri makan daging ayam, penganut aliran Semivegetarian ini sama
rawannya dengan Nonvegetarian terhadap serangan penyakit akibat tingginya kadar
lemak dalam darah. Ternyata kandungan lemak hewani dalam “daging merah” yang
dipantangkan khususnya sapi, justru cuma sekedar 10-22 %, sementara kadar lemak
daging ayam yang boleh dimakan malah lebih dari 25 %, bahkan lebih bila dimakan
berikut kulitnya.
Vegetarian
harus tahu bahan-bahan makanan apa saja yang harus dikonsumsi agar mutu gizi
dalam makanannya meningkat. Bagi Vegan dan Fruktarian, perbanyaklah konsumsi
buah yang tingggi vitamin C seperti jeruk dan jambu biji. Vitamin C akan
mengefektifkan penyerapan Fe dalam sayuran (diluar daging dan ikan) sehingga
resiko anemia bisa terhindarkan, sedang vitamin B12 dapat diperoleh dengan
banyak mengkonsumsi hasil fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu. Kalsium
dapat diperoleh dari mengkonsumsi susu kedelai. Sebaiknya pula dalam menu
vegetarian harus ada lebih dari satu jenis kacang-kacangan atau hasil
olahannya. Bisa kombinasi dari bahan makanan seperti kacang hijau, kedelai,
kacang merah, kacang tanah atau hasil olahannya seperti tempe, tahu, oncom,
selai kacang dan lain-lain, hal ini adalah untuk menambah nilai gizi yang kita
makan.
Bagi
penganut Ovolactovegetarian, susu tidak akan terlalu berarti bila tidak diminum
setiap hari. Paling tidak segelas dan sebaiknya susu berlemak (Whole milk).
Telur cukup 2 – 3 butir dalam seminggu. Sedang untuk Semivegetarian, jangan
konsumsi daging ayam berlebihan, daging ikan mungkin lebih baik karena
mengandung asam lemak Omega-3. Anda berminat menjadi vegetarian ? Boleh-boleh
saja, tapi harus mematuhi rambu-rambu diatas supaya defisiensi tidak terjadi.
Lebih baik kalau jangan memilih menjadi Vegan, terlebih Fruktarian!
0 komentar:
Posting Komentar