Konsep 4 Sehat 5 Sempurna dikenal oleh masyarakat awam sebagai konsep gizi. Tapi ternyata konsep 4 sehat 5 sempurna sudah lama tidak dipakai lagi oleh pakar gizi, digantikan konsep Gizi Seimbang.
Konsep 4 Sehat 5 Sempurna dilakukan pengkajian ulang di Indonesia.
Hasilnya disimpulkan bahwa konsep ini dianggap tidak sesuai lagi untuk dipakai
di Indonesia dengan beberapa alasan:
a. Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat.
Susunan makanan tergantung pada porsi
dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Susunan makanan ini dapat
dikategorikan tidak sehat bila porsinya tidak seimbang. Sebagai contoh, jika susunan
makanan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi),
sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka susunan
makanan tersebut tidak dapat dianggap sehat, walaupun sudah memenuhi konsep 4
sehat.
Demikian juga apabila susunan
makanan kita terlalu banyak sumber protein
dan lemak seperti daging dan minyak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka susunan
makanan itu tak dapat dianggap sehat. Susunan makanan yang sehat tidak dapat
hanya mengandalkan jenis makanan saja, tapi juga keseimbangan komposisi
makanannya.
b. Adanya anggapan yang salah terhadap peranan susu.
Susu sebenarnya bukan makanan yang sempurna. Kandungan gizi susu, terutama
proteinnya, tidak berbeda jauh dengan kandungan protein pada makanan hewani
yang lainnya. Selain itu juga harus ada ketentuan berapa seharusnya porsi susu
yang diminum untuk mencapai nilai gizi yang optimal.
Demikian ya, penjelasan kenapa konsep 4 Sehat 5 Sempurna sekarang tidak dipakai lagi dan digantikan dengan konsep Gizi Seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar