Jumat, 28 November 2014

Bijak dalam Memberi Suplemen Anak

Banyak orangtua yang meyakini bahwa pemberian suplemen itu penting bagi anak. Hal ini karena suplemen dianggap dapat meningkatkan kesehatan anak maupun berat badannya. Padahal sebenarnya suplemen hanyalah pelengkap, dan tidak dapat dianggap sebagai pengganti makanan utama. Untuk itu, apabila anak kita lapar, jangan dulu diberikan makanan atau minuman dalam bentuk suplemen, apalagi menganggapnya sebagai prioritas.

Setiap suplemen makanan atau minuman, diformulasikan agar mudah diserap oleh tubuh. Akibatnya jika terlalu sering diberikan, maka organ pencernaan anak akan menjadi  “manja”. Maksudnya, begitu diberikan makanan yang mengharuskan organ pencernaannya bekerja lebih keras seperti  mencerna daging, maka organ itu akan sulit menerima. Akibatnya makanan tidak dapat dicerna dengan baik.

Agar kita tidak memberikan suplemen berlebihan pada anak, kenali karakteristik anak yang memang membutuhkan suplemen:
1. Anak yang kurang gizi (Malnutrisi)
2. Anak yang baru sembuh dari sakit dan kondisinya belum pulih
3. Anak yang metabolisme tubuhnya mengalami gangguan
4. Anak yang menderita penyakit kronis,misalnya: paru-paru
5. Anak yang hanya mau makan makanan tertentu saja (Picky Eater).

Berikut ini adalah akibat yang muncul jika Suplemen dikonsumsi  berlebihan dan dalam waktu lama:
1. Vitamin A
Anak akan terlihat letih, kadang mual dan muntah, serta bisa mengakibatkan organ hati membesar
2. Vitamin C
Mengarah pada pengkristalan pada ginjal (batu ginjal), disebabkan mengendapnya  Vitamin C pada ginjal
3. Vitamin E
Meningkatkan risiko pendarahan
4. Kalsium
Memicu sembelit dan mempengaruhi penyerapan mineral lain, seperti Seng dan Besi yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.

Melihat  akibat diatas, maka bijaklah Bunda dalam memberikan suplemen untuk anak kita. Solusi agar anak sehat, selain suplemen adalah memberikan makanan alami  bergizi yang seimbang. Variasiakan jenis dan menunya sehingga anak tertarik mau mau memakannya. Dengan demikian kecukupan gizi anak akan terpenuhi tanpa perlu tergantung pada pemberian suplemen.



Sumber: Eveline & Nanang Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Media

0 komentar:

Posting Komentar