Jumat, 25 Mei 2012

Semakin Bertambah Tua, Harusnya Makan Lebih Sedikit

Tahukah anda, bahwa semakin bertambah umur, harusnya kita makan dalam jumlah yang lebih sedikit ? Tapi kadang hal tersebut sulit kita lakukan. Masih tuapun kita tetap makan banyak. Tak heran kalau banyak orangtua yang sudah menjadi Lansia (lanjut usia) kemudian menjadi obesitas. Mungkin ada juga yang mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak banyak merubah pola makan dari sejak masa muda, tapi kenapa mudanya langsing, tuanya bisa obesitas?


Hal ini dikarenakan semakin tambah umur kebutuhan energi kita semakin berkurang. Ada energi yang disebut dengan Energi Metabolisme Basal (EMB), yaitu energi dasar yang dibutuhkan oleh manusia, EMB ini merupakan energi untuk melakukan kerja internal, yaitu kerja metabolisme organ-organ tubuh bagian dalam. EMB diukur pada saat kita istirahat, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi dalam keadaan rileks, kurang lebih 12 – 18 jam sesudah makan

Pada remaja EMB meningkat 12 %, tapi seiring dengan bertambahnya umur, dikarenakan menurunnya fungsi organ dan melambatnya metabolisme maka EMB akan semakin berkurang yaitu pada umur 30 –49 tahun, umur 50 –59 tahun, dan usia 70 tahun keatas, EMB akan turun masing-masing 3 %, 7,5 % dan 10 %. Selain itu menurut acuan Angka Kecukupan Gizi yang dikeluarkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004), mulai umur 30an, kebutuhan energi kita berkurang 100-450 Kalori dibanding saat kita masih remaja.



Kebutuhan energi yang menurun harusnya diimbangi dengan asupan  yang juga semakin menurun. Pengurangan tersebut dapat dengan mengurangi jumlah karbohidrat yang masuk ke tubuh kita. Pengurangan 100 gram nasi akan membuat asupan kita menurun 145 kalori. Selain itu dapat dengan mengurangi jumlah lemak yang kita konsumsi. Diantara 3 unsur utama makanan, kemampuan menghasilkan energi yang terbesar adalah lemak karena dalam 1 gram lemak  akan diubah menjadi 9 kalori, sementara karbohidrat dan protein  cuma 4 kalori. Oleh karena itu kita harus mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti: jeroan, susu full cream, mentega, santan, dll. 

Dapat juga kita lakukan melalui modifikasi cara memasak. Apabila kita memasak lauk dengan dipanggang atau direbus, dibanding dengan digoreng, maka kita akan mengurangi 45 Kalori dalam setiap porsi lauk yang kita santap.

Tentu saja, tidak semua makanan harus kita kurangi, ada konsumsi yang harus kita pertahankan atau ditambah seperti asupan  protein, yang penting untuk regenerasi sel-sel tubuh, serta sayuran dan buah-buahan , untuk mendukung kebutuhan serat dan memperlancar kerja pencernaan. ***


Lihat Artikel menarik lainnya pada Daftar Isi Artikel Gizi dan Kesehatan













0 komentar:

Posting Komentar