Masih dalam suasana hari ibu minggu tanggal 22 kemarin, saya
ingin memposting pengalaman saya sukses ASI eksklusif yang kedua untuk zaza.
Sekarang zaza sudah 7 bulan, Alhamdulillah ASI eksklusif untuk anak keduaku
juga berjalan dengan sukses , seperti ASI eksklusifku pada Shifa. Baca, Pengalamanku Sukses ASI Eksklusif I (Shifa). Sebenarnya saya ingin memposting artikel Sukses
ASI ASI eksklusif untuk zaza bulan lalu pas dia 6 bulan, tapi maaf baru sempat
sekarang.
Kalau ASI Eksklusif
zaza sekarang tidak banyak kendala yang berarti.
AWAL KELAHIRAN
Saya melahirkan pada 8 Mei 2013. Kedua kali saya harus
menjalani Operasi Caesar, setelah dokter mengkhawatirkan bahwa kemungkinan saya
akan diinduksi 2 kali , karena ada kelainan otot rahim sehingga sulit pembukaan
dan kontraksi kalau melahirkan normal. Sementara bila itu terjadi, maka otot
rahim saya akan rusak. Maka ya sudah, pasrah untuk operasi lagi. Pada saat
operasi dokter menemukan ada kista pada rahim saya, 10 cm, kista itu kemudian
sekalian diangkat.
Setelah lahir, begitu masuk ruangan, zaza langsung diberikan
pada saya. Alhamdulillah inisiasi menyusui dini lancar karena ASI langsung
keluar. Yang jadi penunjang sebenarnya kakaknya, Shifa. Dia itu kan sampai
sehari sebelum saya masuk Rumah Sakit Shifa masih nyusu ASI ke saya. Saya
biarkan saja, dengan maksud supaya ASI tetap lancar, walaupun sebenarnya
payudara agak sakit kalau menyusui saat hamil. Tapi anaknya yang tidak mau
lepas juga. Efeknya memang ke arah lancarnya ASI begitu melahirkan, karena
tidak terputus menyusui.
Bagusnya shifa begitu lihat adiknya, dia langsung bilang “
Ibu, sekarang Shifa tidak mau lagi nyusu ibu, susunya buat adek saja. “
Alhamdulillah, terimakasih , kakak shifa. Rupanya dia lalu timbul kesadaran
bahwa ASInya harus gantian dengan adeknya.
Terbukti ASI saya
memang berkualitas untuk zaza karena pada bulan pertama zaza naik 1 kg. Rasanya
puas sekali, karena itu berarti memang karena ASIku lah zaza berat badannya
naik karena dia tidak makan makanan lain.
MASUK KERJA
Setelah 2 bulan melahirkan, seperti biasa, saya harus masuk
kerja karena cuti Cuma 2 bulan, jadi pada bulan 8 Juli saya masuk kerja. Untuk
zaza ini saya sudah menampung ASI sejak dari cuti.
Alhamdulillah saat masuk
kerja terkumpul ASI 25 botol @ 100 ml
!Untuk cadangan saat kerja saya siapkan
3 botol. Bisa dibaca cara menyimpan dan memberikan ASI perah. Saat pulang
kerja, payudara sudah kencang, saya bisa memerah 2-3 botol. Pagi setelah bangun
tidur saya memerah lagi 1 botol, jadi cadangan ASI untuk zaza mencukupi.
BULAN PUASA
Pada saat bulan puasa , atas motivasi dari suami saya tetap
puasa. Allhamdulillah, saya bisa menjalankan puasa penuh 1 bulan sambil tetap
menyusui. Bisa dibaca: Tips Puasa sambilMenyusui secara Eksklusif. Tapi pada bulan puasa ini saya harus usaha
ekstra keras, karena selain berusaha tetap memerah, juga masih menyusui. Agar
ASI tidak kering, maka saya hanya membatasi memerah 1 botol saat pulang kerja
dan 1 botol saat bangun tidur, sementara zaza kebutuhannya 3 botol. Dengan
demikian saya menghabiskan cadangan saat cuti hamil untuk menambah kebutuhan zaza.
Alhasil setelah lebaran, cadangan ASI saya benar-benar
kosong. Untuk kebutuhan selanjutnya, saya Cuma mengandalkah perahan harian.
Makanya saat hari sabtu saya berusaha tidak pergi-pergi supaya saat libur zaza
minum langsung dan tidak mengambil ASI perahan.
HASIL PERAHAN SEDIKIT
Pada saat zaza 5 bulan, hampir 6 bulan, mulai timbul masalah
karena ASI perahan jadi berkurang banyak jumlahnya, walaupun saya juga tetap
minum dan makan banyak seperti biasanya. Kalau sebelumnya sepulang kerja saya
bisa memerah 3 botol @ 100 ml, sekarang Cuma 2 botol @ 80 ml, ditambah bangun
tidur kadang Cuma @ 50 ml.
Teman saya ada yang tragis, pada 5 bulan 2 minggu, ASI
perahannya benar-benar kering, dia katanya Cuma bisa memerah 20-30 ml saja,
tentu saja itu tidak cukup untuk kebutuhan ditinggal bekerja. Dengan sangat
terpaksa, dia kemudian memutus ASI eksklusif, karena bayinya kelaparan, padahal
dia sudah berjuang selama 5 bulan lebih! Sayang sekali.
Untungnya kondisi saya tidak separah itu. Kalau ASI
tinggalan saya sedikit, maka saya berusaha mengerjakan pekerjaan di kantor
lebih cepat, jadi sebelum jam 3 sudah sampai di rumah. Untungnya kalau Dosen
kan lebih longgar jam kerjanya, asal saat itu tidak jam mengajar dan pekerjaan
lainnya sudah selesai, boleh aja pulang duluan.
SUKSES ASI EKSKLUSIF !
Alhamdulillah pada 8 Nopember, saya berhasil menyelesaikan
ASI eksklusif untuk zaza. Itu berarti
menjadikan saya sebagai satu-satunya di kantor yang berhasil menyelesaikan ASI
eksklusif untuk sekaligus 2 anak ! Saya senang karena kesuksesan saya
menjalankan ASI eksklusif dapat menginspirasi teman-teman saya. Terbukti ada 2
teman saya yang mencoba menjalankan ASI eksklusif, walaupun yang 1 putus di
tengah jalan, tapi yang 1 Alhamdulillah sukses juga.
Saya juga berusaha menginspirasi mahasiswa saya untuk mau
menjalankan ASI eksklusif saat sudah punya anak nanti. Semoga dengan memposting
artikel ini saya juga bisa menginspirasi semua ibu cantik yang membacanya agar
rela memberikan yang terbaik untuk bayinya. BRAVO IBU INDONESIA!