CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Dyah Resep dan Info Sehat: Temukan banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

About Me

Dyah Umi Purnama
Lihat profil lengkapku
Tampilkan postingan dengan label kanker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kanker. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Juni 2022

3 Selebriti Dunia yang Meninggal karena Mesothelioma

 



Mesothelioma adalah penyakit langka. Hanya sekitar 2.000 kasus yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Lebih banyak kasus terjadi di seluruh dunia. Penyakit ini paling umum di Australia dan Inggris, di mana sejumlah besar asbes telah digunakan.

Mesothelioma adalah kanker yang disebabkan oleh asbes. Penyakit ini paling sering terjadi di lapisan paru-paru atau perut. Gejalanya bisa termasuk nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan umum.

Proses sebenarnya bagaimana asbes menyebabkan mesothelioma masih dipelajari. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa serat kecil yang tajam ketika tertelan atau terhirup menyebabkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Kemudian peradangan ini bisa memicu penyakit setelah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Beberapa ilmuwan percaya bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang sebenarnya dapat membantu mencegah kanker, bahkan jika orang tersebut terpapar asbes.

Ada empat jenis mesothelioma ganas: pleura, peritoneum, perikardial, dan testis. Mesothelioma pleura mempengaruhi lapisan luar paru-paru dan dinding dada. Ini menyumbang sekitar 75% dari semua kasus. Mesothelioma peritoneal mempengaruhi perut dan menyumbang sekitar 23%. Insiden mukosa testis dan jantung masing-masing sekitar 1%.

Harapan hidup rata-rata adalah 12-21 bulan setelah diagnosis. Berikut 3 selebriti yang meninggal karena mesothelioma.

1. Malcolm McLaren (1946-2010)

Musisi Inggris, artis, impresario dan perancang busana Malcolm McLaren membantu memulai gerakan punk yang mengubah wajah musik pop. Dia adalah kepala Sex Pistols (semua anggota telah berbelanja atau bekerja di butik fashion SEX London) dan mendefinisikan gaya kontroversial band serta proses suara dan estetika dari seluruh gerakan. Dia mengorganisir penampilan "Write the God" yang diakui penulis selama Festival Perak Ratu Elizabeth II. Konser tersebut mengakibatkan penangkapannya sendiri dan membantu mengkatalisasi kepanikan moral yang memicu popularitas dan genre band.

McLaren didiagnosis dengan mesothelioma peritoneal pada tahun 2009 dan meninggal setahun kemudian. Dia mungkin terkena asbes ketika dia merobek selimut SEX untuk membuat tempat itu terlihat seperti terkena bom.

2.Ed Lauter (1938-2013)

Aktor dan komedian veteran Ed Lauter telah muncul di lebih dari 200 film dan serial televisi selama 45 tahun karirnya. Ia terkenal karena perannya dalam film-film seperti The Longest Yard, Death Wish 3, Trouble With the Curve, The Artist and Family Plot, film terbaru Alfred Hitchcock. Hitchcock dilaporkan sangat terkesan oleh Lauter sehingga dia menawarinya peran utama dalam film sutradara berikutnya, The Short Night, tetapi Hitchcock meninggal sebelum film tersebut diproduksi.

Lauter meninggal pada Oktober 2013, hanya lima bulan setelah didiagnosis menderita mesothelioma. Dia bekerja hampir sampai kematiannya dan memiliki peran dalam beberapa film yang akan datang. Beasiswa untuk aktor muda telah dibuat atas namanya.

3.Paul Gleason (1939-2006)

Dengan karir selama 4 dekade, Paul Gleason terkenal karena perannya sebagai Richard Vernon, asisten sutradara yang memerintahkan pemenjaraan karakter utama di Club Club. Dia memiliki peran yang mengesankan di Die Hard, Trade in Places dan All My Children dan telah muncul di banyak film dan acara TV. Gleason juga seorang atlet yang baik, bermain sepak bola di University of Florida dan menikmati karir bisbol profesional singkat dengan Cleveland Indians, meskipun ia tidak pernah tampil di jurusan. Ia juga sering mengikuti turnamen golf selebriti.

Gleason meninggal karena mesothelioma pleura pada tahun 2006. Dia kemungkinan terkena asbes saat remaja saat bekerja untuk ayahnya di lokasi konstruksi.

Demikian 3 selebriti dunia yang meninggal karena Mesothelioma. Kita harus hati-hati terhadap penyakit ini dengan menghindari segala macam pencemaran asbes yang ada di sekitar kita. 

[ ... ]

Sabtu, 25 Juni 2022

Cara Ampuh Cegah Kanker Payudara dengan Konsumsi 4 Sayuran Ini

 


Kanker Payudara  mempunyai kasus tertinggi diantara kasus kanker lainnya yaitu 43.3 % dengan kasus kematian mencapai 12,9 % seperti dilansir dari depkes.go.id.

Kanker Payudara sebenarnya dapat dicegah  termasuk kematiannya apabila menerapkan pola hidup sehat, yaitu konsumsi sayuran yang mengandung tinggi antioksidan untuk menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Berikut adalah 4 sayuran pencegah Kanker Payudara berdasarkan penelitian para ahli:

1. Brokoli

Brokoli dikenal sebagai si Kribo Hijau. Sayuran berambut kribo ini terbukti ampuh dalam mencegah kanker payudara. Dilansir dari Journal of Nutrituon (2004) seorang peneliti dari Roswell Park Cancer Institute New York melakukan penelitian tentang efek Brokoli pada penderita kanker payudara. Penelitiannya  melibatkan 740 orang wanita penderita kanker payudara dan 810 orang sehat. Analisa statistik menunjukkan Brokoli (624 gram/bulan) yang paling berpengaruh terhadap penurunan risiko Kanker Payudara, terutama pada wanita premenopouse (usia di bawah 50 tahun).

2. Jamur Kancing Putih



Dilansir dari International Journal Cancer (2007) peneliti dari Universitas Hanyang Soul Korea bernama Seo Ah Hong, bersama timnya melakukan penelitian tentang pengaruh konsumsi jamur terhadap risiko Kanker Payudara. Penelitian yang melibatkan 362 wanita di Korea menunjukkan  setelah dikategorikan berdasarkan usia,  konsumsi Jamur lebih efektif untuk mencegah Kanker Payudara pada wanita yang sudah mengalami Menopouse (>50 tahun) dibanding wanita yang belum  Menopouse.  Dianjurkan konsumsi Jamur kancing putih 15,1 gram/ hari atau minimal 3 kali per minggu untuk mencegah Kanker Payudara.

3. Bayam



Matthew P Longnecker dari National Institute of Environmental Health Sciences Amerika, menunjukkan bahwa Bayam dapat menurunkan  risiko kanker Payudara sampai 44% seperti dilansir dari Cancer Epidemiology Journal (1997). 

4. Wortel



Masih dalam penelitian Matthew yang dilansir dalam Cancer Epidemiology Journal yang melibatkan 3543 sampel kasus dan 9406 sebagai kontrol, selain Bayam dia juga meneliti Wortel sebagai sumber Beta Karoten tinggi. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi wortel mentah dua porsi, dimana satu porsinya adalah  100 gram per minggu juga dapat menurunkan risiko kanker payudara sampai 44 %.

Sayuran-sayuran tersebut lebih efektif dimakan dalam bentuk mentah sehingga kandungan zat-zat antioksidannya masih terjaga dan dapat ampuh untuk mencegah Kanker Payudara. 

[ ... ]

Jumat, 21 Oktober 2011

Usia Menikah dan Jumlah Anak Mempengaruhi Kejadian Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks)

Salah satu jenis kanker yang angka kematiannya tinggi adalah kanker leher rahim (Kanker Serviks). Setiap tahun di dunia diperkirakan terjadi sekitar 500.000 kejadian Kanker leher rahim (kanker serviks) baru dan 250.000  kematian tiap tahunnya, dimana sekitar 80 % terjadi di negara-negara berkembang.
Sebuah penelitian tentang beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker leher rahim (kanker serviks) di RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo Purwokerto telah dilakukan. Penelitian ini  dilakukan oleh Nurwathon Aulia dkk dan dimuat di Jurnal Kesmas Indonesia Volume 02 (02) Juli 2009.

Metode penelitian menggunakan rancangan kasus kontrol, dimana populasi studi dibagi 2 kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol. Populasi kasus adalah semua penderita yang didiagnosis menderita kanker leher rahim melalui pemeriksaan pap smears di RSUD  Prof. Dr.Margono Soekarjo dari bulan Juni-Nopember 2008 yaitu sebanyak 126 orang. Populasi kontrol adalah pasien yang menjalani pap smears tapi dinyatakan tidak menderita kanker leher rahim. Variabel yang diamati meliputi pendidikan, usia menikah, paritas (jumlah anak) dan kontrasepsi oral.

Setelah data yang terkumpul dilakukan uji analisis secara statistik ditemukan 3 variabel utama yang paling berpengaruh terhadap kejadian kanker leher rahim, yaitu pendidikan, usia menikah dan jumlah anak (paritas). Wanita yang berpendidikan dasar mempunyai risiko 4,05 kali lebih besar terkena kanker leher rahim dibanding wanita berpendidikan lanjut. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam mengatur banyaknya jumlah anak dan jarak kelahiran, serta dapat mengakses informasi kesehatan lebih banyak.

Usia menikah mempunyai nilai Odds Ratio 4,42 , yang berarti wanita yang menikah pada usia dibawah atau sama dengan 20 tahun mempunyai risiko 4,42 kali terkena kanker leher rahim dibanding yang menikah diatas usia lebih dari 20 tahun. Wanita yang menikah usia muda maka akan mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda juga. Sementara sel-sel leher rahim yang sedang berkembang belum matang dan masih rentan terhadap rangsangan dari luar termasuk zat kimia yang dibawa oleh sperma. Selain itu juga karena kurang menjaga kebersihan alat reproduksi sehingga bakteri patogen di vagina tambah banyak dan menyebabkan timbulnya suatu penyakit.

Adapun wanita yang mempunyai Paritas lebih dari 4 akan mempunyai risiko 6,62 kali lebih besar terkena kanker leher rahim dibanding yang mempunyai anak kurang dari 4. Paritas dihitung semua riwayat kehamilan, baik yang lahir jadi anak atau yang pernah mengalami keguguran. Makin banyak anak maka makin tinggi risiko terkena kanker leher rahim, apalagi bila jarak persalinan terlampau dekat. Hal ini bisa disebabkan karena terjadi perlukaan pada leher rahim selama persalinan, pengaruh hormonal selama kehamilan atau perubahan-perubahan pada epitel leher rahim berbentuk silindris yang akan sangat banyak mengalami perubahan pada wanita yang sering melahirkan.

Analisis lanjut menemukan bahwa variabel paritas yang paling berpengaruh terhadap kejadian kanker leher rahim. Oleh karena itu dianjurkan bagi para wanita untuk membatasi jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran untuk meminimalkan risiko terjadinya kanker leher rahim.




[ ... ]