CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Dyah Resep dan Info Sehat: Temukan banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

About Me

Dyah Umi Purnama
Lihat profil lengkapku
Tampilkan postingan dengan label Buku Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku Anak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 September 2019

Sehari Hidup Sehat Bersama Zaza: Konsep Baru Cerita dengan Stiker untuk Pembaca Awal




Anak-anak terutama usia pembaca awal, mereka baru dalam tahapan belajar membaca, sehingga lebih tertarik pada gambar, dibanding membaca teks yang panjang. Oleh karena itu saya mempunyai ide untuk membuat buku berstiker bagi pembaca awal.
Anak saya yang bernama Zaza  juga paling suka membaca cerita dengan konsep cerita tapi beberapa bagian tokoh atau benda-benda di dalamnya diwakili gambar. Sehingga dengan melihat gambarnya, dia lagsung dapat mengetahui tokoh dan jalan  ceritanya. Cerita ini sering muncul di sebuah majalah anak.
Saya lalu ingin menambahkan kreativitas dengan menambahkan stiker. Pasti lebih menarik membaca buku dengan beberapa bagian disimbolkan stiker, sehingga anak-anak dapat sekaligus beraktivitas dengan menempelkan stiker. Apalagi kalau cerita dalam buku itu bertema kesehatan yang pastinya sarat pengetahuan.
Saya lalu mengutarakan ide itu pada editor saya Mas Dhita Kurniawan dari Penerbit Tiga Ananada. Alhamdulillah disambut dengan postif, hingga kemudian  berjalan proses pembuatannya.
Awalnya tokohnya bernama Lola, tapi kata editor saya tokoh itu sudah sering muncul. Saya lalu mengusulkan nama tokoh Zaza, sekali-kali buat buku dengan tokoh anak sendiri. Editor saya juga langsung memberi tanggapan positif dan menyetujuinya.
Untuk testimoninya Mas Didit meminta guru TK yang memberikan karena buku ini untuk pangsa pasar PAUD/TK. Saya lalu meminta bantuan Bu Fery Eskawati, S.Pd , guru kelas Zaza di TK Al Fattah Purwokerto. Beliau Alhamdulillah berkenan memberikan ulasannya untuk buku ini.
Saya senang sekali ketika buku ini akhirnya terbit. Buku ini memiliki beberapa keunggulan dibanding buku lainnya:


1. Sarat pengetahuan kesehatan
Mulai dari penanamanan kebiasaan gosok gigi, cuci tangan, makan bergizi, tidur siang, jajanan aman hingga mencegah Demam Berdarah melalui kegiatan 3 M.
2. Cerita menarik bagi anak usia TK/PAUD
3. Membantu belajar membaca anak
4. Dilengkapi 110 stiker untuk aktivitas anak.
5. Harganya yang sangat terjangkau
hanya @38 ribu
Oleh karena itu sangat tepat apabila buku ini menjadi koleksi bacaan untu ananda di rumah dan semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan. **


[ ... ]

Review Buku Seri Produk Olahan Sehat




Alhamdulillah telah terbit buku baru saya yaitu seri Produk Olahan Sehat.
Penerbit: Tiga Ananda
Editor: Dhita Kurniawan
Ilustrator: Alvin Adhi, Bella Ansori, Ahmad Saba Dunya
Harga :@ Rp. 28.000

Berikut adalah Reviewnya:

1. Biskuit energi Bim-Bim
Ide dari menulis cerita ini adalah kenangan saat dulu waktu sekolah mengikuti kegiatan pramuka. Pada acara mencari jejak karena medannya jauh dan berat biasanya kami menjadi kehabisan bekal dan kelaparan, paling senang kalau ada teman yang mebawa bekal lebih dan mau berbagi.
Berikut ringkasan dari cerita ini
 Bim-bim akan melakukan latihan pramuka. Sebelum berangkat dia dibekali oleh ibunya banyak biskuit. Bim-bim  senang karena yakin kalau biskuitnya pasti bermanfaat. Ternyata benar, setelah lelah naik turun bukit, menyeberang sungai, teman-teman seregu Bim-Bim menjadi kelelahan dan lapar. Tapi ternyata tidak ada yang membawa makanan. Untung Bim-Bim membawa biskuit banyak. Dia lalu membagi-bagikan bikuitnya, masing-masing mendapat dua buah. Setelah makan biskuit mereka menjadi bertenaga kembali, sehingga dapat menyelesaikan misi yaitu menemukan bendera tunas kelapa.

2. Susu Rahasia Runi
Banyak anak setelah duduk di bangku SD menjadi malas minum susu, padahal susu masih bagus untuk menunjang pertumbuhannya. Oleh karena itu saya mendapat ide menulis cerita ini agar anak-anak tetap termotivasi untuk minum susu.

Berikut ringkasan dari cerita ini:
Imran iri karena pada persiapan perlombaan Porseni tingkat kecamatan, Runi terpilih menjadi atlet pada 3 cabang olahraga yaitu estafet, lari 200 meter dan lompat tinggi. Sementara dia hanya terpilih di cabang estafet bersama Runi dan Iqbal. Terlebih ketika Runi menolak untuk latihan bersama, Imran merasa Runi itu sombong. Di rumah Iqbal paling tidak suka kalau diminta minum susu oleh ibunya, padahal ibunya sudah menyediakan susu untuk Imran. Saat Imran menunggu warung, datang loper koran sore. Ternyata lopernya Runi, menggantikan Pak Pardi yang sedang sakit. Runi bahkan membeli sekotak susu di warung Imran dengan uang hasil loper koran. Runi bilang dia tetap suka minum susu supaya tulangnya kuat dan tubuhnya tinggi karena dia ingin menjadi atlet olimpiade. Imran terinspirasi dengan semangat dan motivasi Runi. Mulai sekarang dia berjanji akan rajin minum susu dan giat berlatih.

3. Madu Stamina untuk Naura
Dulu saat upacara di sekolah, beberapa kali ada teman saya yang pingsan. Biasanya mereka diberi minuman yang manis agar segera siuman. Hal itu menimbulkan ide saya untuk memasukkan madu ke dalam minuman untuk anak yang pingsan.

Berikut ringkasan ceritanya:
Saat mengikuti upacara Lala jatuh pingsan. Naura diminta Kakak PMR untuk membantu mengangkat tandu. Lala lalu dibawa ke ruang UKS.  Disana tim PMR memberi Lala madu hingga dia dapat siuman. Naura mejadi penasaran tentang manfaat madu. Dijelaskan oleh Kak Nita, ketua PMR kalau anak yang pingsan  kekurangan zat gula, sedangkan madu banyak mengandung gula dan dapat menjaga stamina. Selain itu madu dapat menjaga  kekebalan tubuh. Minggu berikutnya kelas Naura mengadakan kunjungan ke peternakan lebah, mereka mendapat penjelasan tentang budidaya lebah  madu dan proses produksi madu. Karena berhasil menjawab kuis, Naura mendapat hadiah sekotak madu kemasan. Dia pun membaginya pada teman-temannya.

Semoga buku-buku ini dapat menambah khazanah buku-buku edukasi gizi di Indonesia.

[ ... ]

Budaya Membaca dan Edukasi Gizi pada Anak



Banyak orang tua yang khawatir anaknya kekurangan gizi. Apalagi dengan  semakin berkembangnya industri makanan yang hanya mengedepankan kelezatan makanan tanpa mempertimbangkan nilai gizi di dalamnya. Hal ini ditandai dengan menjamurnya Fast Food di perkotaan yang bahkan sekarang sudah merambah ke daerah pedesaan. Makanan yang dijual di gerai Fast Food biasanya tinggi karbohidrat dan lemak, tapi miskin kandungan vitamin, mineral dan serat.
Anak-anak yang terbiasa memakan Fast Food yang berminyak, asin atau manis membuat mereka menjadi tidak menyukai makan makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan. Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, mencatat kondisi yang memprihatinkan yaitu 95,5 % anak di Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah 5 porsi sehari.
Akibatnya banyak anak yang kemudian mengalami kekurangan vitamin, mineral  dan  serat hingga menimbulkan  berbagai penyakit yang mengancam kesehatannya . Penyakit-penyakit itu diantaranya  obesitas, hipertensi, diabetes maupun penyakit degeneratif lainnya baik di masa sekarang atau nanti pada saat mereka memasuki usia dewasa.

Edukasi Gizi Anak
Untuk merubah perilaku seseorang adalah dengan memberi tambahan pengetahuan dan pemahaman  Dengan demikian orang tersebut mencapai tahap kesadarannya untuk merubah perilaku atas kemauannya sendiri. Perubahan perilaku yang didasarkan atas kemauan sendiri biasanya lebih menetap dan bertahan lama dibanding perubahan perilaku yang terjadi atas dasar desakan atau paksaan.
Pada anak-anak, pemberian tambahan pengetahuan lebih mudah dilakukan lewat cerita daripada lewat nasehat langsung. Oleh karena itu untuk merubah pola makan anak yang salah dapat dilakukan dengan memberi edukasi gizi anak lewat cerita.
Disini diperlukan peran masyarakat dan keluarga dalam membudayakan literasi  pada anak, terutama literasi yang mengandung muatan edukasi gizi.
Penulis sebagai bagian dari masyarakat literasi mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan materi-materi terkait edukasi gizi pada anak dengan format cerita yang menarik, tokohnya sesuai dengan karakter anak dan tidak berkesan menggurui. Cerita tersebut juga harus didukung dengan ilustrasi yang menarik dan dapat diterima oleh anak.



Adapun keluarga haruslah mendukung literasi gizi ini, dengan menyediakan waktu dan dana untuk pembelian buku. Buku-buku yang dipilih hendaklah disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak taraf pembaca awal seperti usia PAUD, TK dan kelas 1-3 SD, belilah buku-buku dengan format Picturebook atau buku cerita bergambar, dimana buku ini proporsi gambar lebih banyak daripada tulisan. Tapi walaupun demikian gambar-gambar yang ditampilkan mampu menjelaskan tentang edukasi gizinya. Adapun untuk taraf pembaca lanjut, yaitu kelas 4-6  dapat mulai dikenalkan buku dengan format Kumcer atau kumpulan cerita, dimana buku ini muatan teks dan pengetahuan lebih banyak dibanding gambarnya. Sebaiknya orangtua mendampingi saat anak membaca bukunya, sehingga saat ada hal-hal yang tidak dipahami dapat langsung ditanyakan oleh anak.


Edukasi gizi anak lewat cerita ini terbukti efektif menambah  pengetahuan anak tentang gizi dan  menyiapkan mereka untuk merubah perilaku makannya menjadi lebih sehat. Testimoni dari beberapa orangtua yang membelikan  anaknya beberapa buku saya yang memang kebanyakan bermuatan edukasi gizi, mereka mengatakan kalau sekarang anaknya menjadi lebih tahu tentang makanan bergizi, mengurangi memakan Fast Food serta mulai memilih sendiri makanan-makanan yang lebih sehat.  
Oleh karena itu budaya literasi pada anak perlu terus didorong dan dikembangkan. Lewat cerita yang mendidik kita dapat  menanamkan kebiasaan hidup sehat yang sangat berguna bagi kehidupannya di masa mendatang.  
#SahabatKeluarga
#LiterasiKeluarga



[ ... ]