Minggu, 05 Juli 2015

Puasa sambil Menyusui ? Bisa! Dengan Cermati Konsumsi Cairan



Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini semua yang kita lakukan mendapat pahala yang sangat besar. Hal ini pula yang mendorong saya sebagai seorang ibu untuk tetap memberikan ASI pada anak-anak saya saat masih bayi pada bulan puasa.  Saya  tidak ingin kehilangan berkah Ramadhan, sehingga saya tetap puasa sambil menyusui.
Banyak yang bertanya pada saya, bagaimana saya bisa menjalankan puasa sambil menyusui ASI eksklusif pada anak saya? Padahal saya juga adalah ibu bekerja yang harus sekaligus memerah ASI untuk konsumsi anak saya selama saya bekerja? Berikut ini akan saya bagikan tips-tips yang saya lakukan.

CAIRAN
Kunci utama sebenarnya adalah pada jumlah cairan yang kita konsumsi. Saya benar-benar memperhatikan cairan yang saya minum minimal  2 liter per hari.  Hal ini karena produksi ASI memang tergantung pada jumlah air minum yang kita konsumsi.
Cairan yang kita minum, haruslah cairan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.  Saya menganjurkan untuk konsumsi air minum AQUA. Kenapa AQUA ? Karena AQUA berasal dari mata air pegunungan  yang masih murni. Air yang murni akan membuat ASI kita menjadi lebih berkualitas. 


Pada saat bulan puasa, waktu kita untuk diperbolehkan menikmati makanan dan minuman hanya pada saat berbuka hingga waktu sahur saja. Agar jumlah cairan yang kita konsumsi memenuhi 2 liter per hari atau 8 gelas air, maka kita bisa menerapkan program 2+4+2.  Program ini memudahkan kita untuk mengatur  jumlah air yang kita konsumsi  selama bulan puasa.
Penerapan dari program ini adalah sebagai berikut:  minum 2 gelas AQUA pada waktu berbuka puasa. Setelah minum kita dapat melaksanakan Sholat Maghrib. Selanjutnya kita dapat makan makanan utama. Setelah makan, kita minum lagi 2 gelas AQUA. Kemudian kita dapat melaksanakan Sholat Terawih. Setelah Sholat Terawih kita minum 2 gelas AQUA sebelum tidur. Selanjutnya kita bangun untuk makan Sahur. Setelah makan Sahur kita minum lagi 2 gelas AQUA.  Dengan demikian kita dapat memenuhi aturan minum 8 gelas sehari dengan mudah.
Selain air minum AQUA, cairan yang kita konsumsi dapat ditambah dengan air sayur. Perbanyaklah kuah saat makan sayur. Kuah dari sayur-sayuran hijau, seperti Daun Katuk, Kacang Panjang, Bayam dan lain sebagainya, terbukti dapat membuat ASI kita menjadi lebih segar dan banyak produksinya .
Apabila ada yang biasa minum susu, dapat juga menambah cairan dengan minum susu, baik itu susu khusus untuk ibu menyusui ataupun susu segar. Minum susu cukup 1 gelas saja dalam sehari.

PROTEIN HEWANI
Produksi ASI yang banyak, harus diimbangi dengan kualitas kekentalan ASI. Hal ini karena ASI yang banyak saja, tapi encer akan membuat bayi cepat merasa lapar kembali.  Oleh karena itu kita harus mengusahakan ASI yang kita hasilkan juga  banyak dan kental.


Protein yang paling bagus adalah yang berasal dari protein hewani, khususnya daging sapi. Oleh karena itu perbanyaklah konsumsi daging sapi pada saat berbuka maupun saat sahur.  Pilihlah daging sapi bagian Has dalam, yaitu daging sapi yang tidak banyak mengandung lemak. Konsumsi daging yang dianjurkan dalam sekali makan adalah 50-100 gram. Aneka variasi olahan daging sapi dapat kita coba, seperti Bistik, Rendang, Rawon, atau dengan memasukkan daging sapi ke dalam sayur atau sup yang kita masak.

KACANG-KACANGAN
Mengkonsumsi kacang-kacangan juga bisa membuat ASI kita menjadi kental.  Lebih baik konsumsi kacang rebus, jangan kacang tanah goreng. Terlalu banyak makan  gorengan  saat bulan puasa akan membuat tenggorokan kita terganggu. Selain itu kacang tanah yang digoreng tinggi lemak jenuh. Penyerapan minyak oleh kacang cukup tinggi. Hal ini akan meningkatkan simpanan lemak dalam tubuh kita, sehingga menyebabkan kegemukan.


Selain kacang tanah, jenis kacang-kacangan yang direkomendasikan adalah kacang hijau. Asam amino esensial dalam kacang hijau akan membuat ASI menjadi lebih kental dan berkualitas. Saya sering membuat bubur kacang hijau untuk camilan berbuka keluarga saya, minimal sekali dalam seminggu.  Biasanya setelah suami dan anak tertua saya mendapatkan jatahnya, maka sisa bubur kacang hijau akan saya habiskan semua.  Lumayan, setelah itu kalau diperah maka ASI akan mengucur dengan deras dan kental.

SAYURAN
Sudah banyak orang tahu kalau Sayur Daun  Katuk adalah sayur andalan ibu menyusui. Bahkan sudah ada suplemen  menyusui yang terbuat dari Sayur Katuk. Untuk membuat produksi ASI  banyak, selain Daun Katuk, sayuran yang sering saya makan adalah Sayur Pare.


Walaupun Pare rasanya pahit, tapi terbukti dapat meningkatkan produksi ASI. Apabila saya makan semangkok Sayur Pare, maka ASI saya akan mengucur dengan deras. Selain itu ada banyak manfaat Pare, seperti untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus.

TIPS MEMERAH ASI
Selain mengatur konsumsi minuman dan makanan agar produksi ASI dapat berlimpah dan berkualitas, yang juga harus diperhatikan adalah teknik menyusui dan memerah ASI pada saat bulan puasa. Hal ini terutama bagi ibu bekerja yang sekaligus harus tetap memerah ASI untuk persediaan bayinya saat ditinggal bekerja.
Teknik  yang saya lakukan adalah memberikan hanya sebelah payudara saja untuk disusu bayi. Payudara yang sebelah lagi untuk  persiapan diperah. Hal ini agar persediaan ASI pada sebelah payudara yang akan diperah masih cukup banyak.

Simpanan ASI perahku


Malam hari, saat bayi ingin nyusu saya berikan payudara yang kanan saja. Sehabis sahur, payudara yang kiri saya perah. Pulang kerja saat bayi ingin nyusu saya berikan payudara yang kiri, sehabis makan buka puasa payudara yang kanan saya perah. Dengan teknik ini saya masih bisa memerah 100-150 ml ASI dalam sekali perah.
Waktu memerah ASI memang saya atur hanya pada saat sahur dan buka puasa. Tujuannya adalah agar setelah memerah, saya masih bisa minum air. Dengan demikian dapat memulihkan cadangan air untuk memproduksi ASI.
Untuk air putih yang saya minum, saya tetap mempercayakan pada AQUA dari Danone, dibanding air minum kemasan merk lainnya. Hal ini karena AQUA merupakan produk air minum kemasan yang pertama di Indonesia dan sudah terjamin keaslian dan keamanannya. Apabila memenuhi aturan program 2+4+2 (2 gelas AQUA buka puasa, 4 gelas AQUA setelah makan buka dengan nasi dan  sebelum  tidur, serta 2 gelas AQUA setelah makan sahur) maka proses Rehidrasi, yaitu pemulihan kembali cadangan air di dalam tubuh, terutama untuk memproduksi ASI akan cepat terpenuhi. 
Pada anak pertama saya memerah ASI  menggunakan tangan,  bila tertarik dapat dibaca artikel Cara Memerah ASI Menggunakan Tangan, sedangkan pada anak kedua  saya coba  memakai pompa ASI manual.


RILEKS DAN GEMBIRA
Satu lagi hal penting adalah kita harus selalu rileks  dan gembira  dalam menjalani semuanya,  Jangan merasa tertekan dan terpaksa. Apalagi kalau kita sudah berniat puasa sambil menyusui. Jadi anggap menyusui adalah merupakan bagian dari ibadah selama bulan puasa. Insyaallah dengan kita puasa sambil menyusui bayi kita akan lebih mendapat berkah, karena ibunya melakukan 2 perjuangan, yaitu perjuangan menahan hawa nafsu dan perjuangan untuk mengusahakan ASI yang cukup untuk dirinya.
Demikian pengalamannya saya selama berpuasa sambil menyusui.  Saat ini kedua gadis cilik saya yang keduanya lulus ASI eksklusif, termasuk ASI eksklusif saat berpuasa  Alhamdulillah sudah berumur 5 dan 2 tahun. Keduanya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. 
Kedua Gadis Mungilku: Shifa dan Zaza

Semoga  pengalaman ini bermanfaat bagi ibu-ibu cantik di seluruh Indonesia yang ingin memberikan kasih sayang  terbaik untuk bayinya. Tetap SEMANGAT!





0 komentar:

Posting Komentar